Mengenai Video Viral Di Media Sosial Tentang Pembakaran Bendera Tauhid

Sekarang ini di media sosial beredar video dengan keterangan beberapa anggota Banser telah membakar bendera tauhid. Induk dari Banser yaitu GP Ansor telah menyatakan bahwa pembakaran itu sebetulnya dilakukan untuk bendera HTI atau Hizbut Tahrir Indonesia sekaligus untuk menjaga kalimat tauhid agar tidak diinjak-injak atau digunakan tidak semestinya seperti halnya buat propaganda.

Kejadian itu terjadi di Garut, Jawa Barat. Ketum PP GP Ansor (Gus Yaqut) Yaqut Cholil Qoumas langsung menelusuri video tersebut setelah viral di medsos. Gus Yaqut mengatakan bahwa anggotanya melihat bendera tersebut sebagai simbol bendera Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI, yaitu organisasi masyarakat yang sudah dibubarkan oleh pemerintah.

Gus Yaqut mengatakan bahwa sudah mengecek teman-teman banser di Garut, tempat di mana kejadian pembakaran itu terjadi. Dan sudah ditanyakan juga ke pengurus Ansor dan Banser di sana, teman-teman yang membakar kata Gus Yaqut itu melihat ada bendera tersebut sebagai bendera Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI yang sudah dibubarkan.

Dan Gus Yaqut mempunyai perspektif sendiri mengenai peristiwa ini. Dia mengatakan bahwa pembakaran yang dilakukan Banser itu untuk menghormati dan menjaga kalimat tauhid yang disalahgunakan oleh para anggota ormas terlarang HTI yang sudah dibubarkan untuk propaganda.


Sebagaimana kita ketahui, bahwa dalam bendera Hizbut Tahrir Indonesia tertulis kalimat tauhid di dalamnya. Sebagai organisasi terlarang, Hizbut Tahrir Indonesia sendiri sudah dibubarkan oleh pemerintah karena dianggap berpaham anti-Pancasila.

Gus Yaqut memberikan contoh cara yang hampir sama akan dilakukan jika menemukan lembaran Al-Qur'an di jalan. Hal itu dilakukan agar tidak terinjak-injak dan terbuang di tempat yang tidak semestinya.

Gus Yaqut mengatakan juga bahwa membakar bendera yang ada tulisan kalimat tahuhid tersebut yang merupakan milik ormas HTI, teman-teman ingin memperlakukan sebagaimana jika mereka menemukan sepotong atau sobekan mushaf Al-Qur'an. Mereka akan membakar sobekan itu agar menghormati dan menajga agar kalimat tauhid itu tidak terinjak-injak atau terbuang di tempat yang tak semestinya.

Terkait kejadian ini, Gus Yaqut mengimbau seluruh anggotanya agar tidak lagi melakukan pembakaran terhadap bendera ormas terlarang HTI. Gus Yaqut meminta semua anggotanya untuk menyerahkan ke aparat keamanan jika menemukan lagi bendera ormas terlarang HTI yang terdapat kalimat tauhidnya. Walaupun Gus Yaqut memahami kenapa anggota banser melakukan tindakan pembakaran tersebut.

Ketua GP Ansor Jawa Barat Deni Haedar menjelaskan hal yang sama. Dia mengatakan bahwa aktivitas membakar bendera yang ada kalimat tauhid itu untuk melindungi dari aktivitas penggunaan yang tak semestinya. Bung Deni Haedar meminta pimpinan Ansor Garut untuk melakukan klarifikasi sehingga mendapatkan informasi yang lebih valid. Informasi yang berkembang memang iya di Garut. Dalam tradisi untuk menjaga kesucian kalimat-kalimat thayyibah atau tulisan ayat-ayat suci dari kemungkinan yang tidak-tidak lebih baik dibakar. Misalnya saja kalau ada mushaf Al-Qur'an yang sobek atau kitab-kitab yang sobek, daripada nanti keinjak-injak oleh orang maka lebih baik dibakar.

Deni Haedar juga mengatakan bahwa mengenai lambang organisasi terlarang sudah ada instruksi dari pimpinan pusat Ansor untuk diberikan ke aparat keamanan. Dan secara organisatoris Ansor akan melakukan investigasi, setiap ada pelanggaran tentu akan ditindak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar