PBNU Menegaskan Bahwa Bendera yang Dibakar Banser ialah Bendera HTI

KH. Said Aqil Siraj selaku Ketua Umum PBNU memberikan penjelasan bahwa bendera yang dibakar oleh anggota Banser merupakan bendera milik ormas terlarang yaitu Hizbut Tahrir Indonesia, bukan bendera tauhid.

Dalam konferensi pers di Gedung PBNU, KH. Said Aqil Siraj menegaskan sekali lagi bahwa Banser tidak membakar bendera berlambang tauhid, akan tetapi yang dibakar ialah bendera berlambang HTI, ormas yang sudah dibubarkan oleh Pemerintah.

Di dalam acara itu, KH. Said Aqil Siraj meminta kepada aparat keamanan untuk segera mengusut secara tuntas para pelaku yang menyusup membawa dan menyebarkan bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Karena pelaku pembawa bendera HTI, itu kewenangan dari aparat kepolisian, dan polisi harus mampu menangkap mereka ITU. Dan juga yang menyebarkan video yang menjadi viral di media sosial, yang menyebarkan video itu sama saja, menjadikan fitnah berkembang. Dan siapapun yang terlibat ataupun tersangkut ikut dalam peristiwa Hari Santri di Garut harus ditangkap sesegera mungkin.


KH. Said Aqil Siraj menjelaskan bahwa pengibaran dan pemasangan bendera atau atribut ormas terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dalam arena upacara Hari Santri Nasional 2018 juga terjadi di sebagian wilayah di Jawa Barat, seperti di Kuningan, Ciamis, Sumedang, Banjar, Tasikmalaya, dan Bandung.

Hal itu terbukti dari hasil laporan Tim Pencari Fakta yang telah dibentuk oleh PBNU. Pada kesimpulannya, kata KH. Said Aqil Siraj, adanya upaya yang secara sistematis melakukan sebuah provokasi terhadap warga Nahdlatul Ulama (NU)di acara pelaksanaan upacara Hari Santri Nasional 2018 di Jawa Barat.

Dugaan yang sama juga datang dari Ketua Umum PP GP Ansor Gus Yaqut Cholil Qoumas juga menduga adanya upaya secara sistematis terhadap penyebaran lambang atau bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) ini. Gus Yaqut mengatakan bahwa Ansor belum mendapatkan fakta, apakah ini mempunyai tujuan politik karena ini masuk tahun politik atau hanya ingin menyasar Nahdlatul Ulama saja. Dan Ansor sedang menurunkan tim untuk investigasi mengenai masalah bendera tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar